SINGAPURA – Jarakpantau.com Setengah dari populasi Singapura telah divaksinasi penuh pada Senin (19/7) dan masih ada sekitar 200.000 lansia di atas 60 tahun yang belum mendapatkan suntikan vaksin.Data ini disampaikan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung dalam konferensi pers pada Selasa (20/7).
Dia menyampaikan pemerintah mengembalikan langkah-langkah pengendalian infeksi ke Fase 2 (peringatan tinggi), karena lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini.Satgas Covid-19 nasional sebelumnya mencatat program vaksinasi lebih cepat dari jadwal. Diperkirakan setengah dari populasi akan divaksinasi penuh pada akhir Juli.
Vaksinasi para lansia belakangan menjadi perhatian. Pasalnya, dalam sepekan terakhir, sebanyak 81 warga lansia berusia 60 tahun ke atas terinfeksi virus corona, termasuk 12 orang yang tidak divaksinasi.
Ong menyampaikan secara keseluruhan, sekitar 70 persen lansia berusia 70 tahun ke atas telah divaksinasi, sementara lebih dari 85 persen dari mereka yang berusia antara 60 dan 69 tahun telah menerima dua dosis vaksin.
Pihak berwenang, lanjut Ong, perlu bekerja lebih keras untuk mendorong tingkat vaksinasi lansia di atas 70 tahun dan berharap angka tersebut mencapai setidaknya 75 persen dalam beberapa hari mendatang.
Ong, yang memimpin satgas, menegaskan kembali lansia berpotensi sakit parah jika terinfeksi virus corona. Pemerintah mendesak para lansia segera divaksinasi.
Ong menekankan tingkat vaksinasi adalah salah satu pertimbangan utama di balik mundurnya pencabutan pembatasan masyarakat. Faktor lainnya adalah kapasitas rumah sakit di Singapura yang “harus dilindungi”
Dia mengakui mengembalikan langkah-langkah Fase 3 (peringatan tinggi) ke langkah-langkah di bawah Fase 2 akan sangat meresahkan bagi industri dan perusahaan yang terkena dampak. Dalam jumpa pers tersebut, Satgas juga ditanyai terkait kemungkinan penutupan sekolah.
Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong yang juga salah satu ketua satgas mengatakan, pemerintah akan terus memantau situasi dengan cermat.
Wong menyampaikan, di sekolah perlu diterapkan protokol yang sangat ketat untuk meminimalisir interaksi di dalam kelas dan memastikan tidak ada penularan di dalam lingkungan sekolah.